BANYUWANGI - Proyek revitalisasi Pasar Banyuwangi dan kompleks Asrama Inggrisan dipastikan molor. Revitalisasi pasar yang semula dijadwalkan dimulai pada pekan keempat bulan Juli, terpaksa ditunda sampai Agustus mendatang. Penyebabnya, proyek tersebut harus ditender ulang dan menunggu pemenang lelang.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan, ada penundaan dari Kementerian PUPR karena masalah tender ulang. Awalnya sudah ada pemenang yang ditentukan, karena terjadi kendala, proyek harus dilelang ulang sehingga jadwal pengerjaan kembali menyesuaikan. ”Kami menunggu proses dari PUPR selesai. Selama menunggu serah terima, kawasan pasar masih dalam penjagaan Pemkab Banyuwangi, ” tegasnya.
Kabid Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Pemukiman (DPU-CKPP) Kabupaten Banyuwangi Bayu Hadiyanto menambahkan, tender ulang dilakukan karena pemenang sebelumnya dinilai tidak memenuhi kualifikasi tertentu. ”Sebenarnya sejak Pak Menteri PUPR datang ke Banyuwangi, sudah ada proses tender ulang. Ada proses memasukkan penawaran kembali dan negosiasi harga lagi, ” ujarnya.
Karena kendala tersebut, serah terima pasar dan pengerjaan awal proyek diperkirakan akan dilaksanakan pada Agustus. Namun, pihaknya belum bisa memastikan kapan waktu pelaksanaannya. ”Kalau tidak ada sanggahan, kemungkinan minggu ketiga Agustus sudah bisa dimulai, ” jelas Bayu.
Saat ini, PU kembali melakukan pembersihan aset yang sudah dibongkar. Beberapa bahan yang masih bisa digunakan, dipisahkan dan diserahkan ke SKPD yang menaungi pasar. Sebagian material ada yang diberikan ke Dinas Koperasi dan sebagian dibawa ke Dinas PU. ”Pendataan aset kembali kami lakukan. Sementara akses jalan kami berlakukan sistem buka-tutup selama tidak ada pekerjaan. Kemarin sempat ada alat berat lagi untuk mengambil bahan, ” kata Bayu.
Sebelumnya, proyek revitalisasi sedianya mulai dikerjakan pada pekan keempat Juli 2024. Setelah ada tanda tangan kontrak untuk pengerjaan proyek, Pemkab Banyuwangi akan melakukan serah terima lapangan untuk Pasar Banyuwangi dan Asrama Inggrisan. Selanjutnya, DPU-CKPP akan mundur dari pengawasan proyek senilai Rp 190 miliar tersebut.
Dalam proyek revitalisasi Pasar Induk Banyuwangi dan Asrama Inggrisan, ada 17 titik pengerjaan yang akan dilakukan. Sebelas titik di Pasar Induk mencakup bangunan pasar, ramp difabel, tangga darurat, rumah pompa, rumah gardu, kantor metrologi, MEP (mechanical, electrical, plumbing), bangunan parkir, pedestrian, tempat pembuangan sampah, dan landscape. Sedangkan 6 titik pengerjaan sisanya di Asrama Inggrisan mencakup bangunan serbaguna, bangunan asrama, gedung pengelola, klinik, kafe, galeri, serta pintu masuk. (***)